Pimpinan Biasa Pengasuh Besar Nahdlatul Malim( PBNU) Ajengan Haji( KH) Yahya Cholil Staquf menekan Partai Kebangkitan Bangsa( PKB) buat mengembalikan kepemimpinan malim dalam partai itu.
“ Kita mulanya memberi tahu pada para ajengan sepuh yang muncul dari semua Indonesia mulanya. Setelah itu para ajengan dengan cara penuh menginstruksikan pada kita buat meneruskan ikhtiar- ikhtiar itu. Syukur- syukur dapat berhasil akumulasi dari harapan para ajengan itu, ialah dikembalikannya kepemimpinan malim di dalam Partai Kebangkitan Bangsa( PKB),” kata KH Yahya Cholil Staquf berakhir pertemuan PBNU dengan Rais Aam serta kia sepuh di Kantor Pengasuh Agen Nahdlatul Malim( PCNU) Kota Surabaya, kemarin.
Ditambahkannya, sehabis ini hendak lalu melaksanakan ikhtiar- ikhtiar yang cocok dengan peran Nahdlatul Malim( NU) selaku bagian dari warga awam yang dibenarkan oleh aturan negeri serta hukum.“ Supaya harapan dari para ajengan serta harapan dari NU ini dapat benar- benar terkabul,” harapannya.
Harapan itu merupakan mengganti keadaan yang ditaksir tidak betul serta bagus dalam badan PKB. Pertanyaan kepemimpinan di dalam PKB, Pimpinan Biasa PBNU yang lazim disapa Gus Yahya itu berkata itu bukan hal PBNU, tetapi hal dalam di dalam PKB.
Pimpinan Biasa Pengasuh
“ Pertanyaan siapa ingin disuruh jadi atasan serta lain- lain, itu hal dalam PKB. Tetapi kita menekan pada PKB supaya mengembalikan kepemimpinan malim, sebab dahulu PKB dibuat oleh NU dengan amanat selaku media kepemimpinan malim di dalam politik,” tegasnya.
Lebih dahulu, Gus Yahya berkata kasus yang pokok dalam PKB merupakan dieliminasinya peran Badan Syuro. Alhasil Badan Syuro di dalam bentuk PKB hampir tidak lagi mempunyai wewenang apapun di dalam pembuatan ketetapan.