DI Beberapa area kawasan

DI Beberapa area kawasan tinggal masyarakat serta pertanian perkebunan, monyet akhir jauh kerap jadi wereng yang amat mudarat. Buat kurangi terbentuknya kendala wereng monyet akhir jauh spesialnya di area pertanian, segerombol mahasiswa Universitas Negara Yogyakarta membuat jerat serta pagar listrik pintar.

Pagar serta jerat ini memakai bentuk listrik sistem mendadak yang digabungkan dengan jerat berplatform Arduino Nano. Perlengkapan ini, tutur Pimpinan Regu Mahasiswa UNY, Shaiful Abas, dilengkapi dengan pendeteksi subjek yang memakai bentuk Passive Infrared Reviecer

( PIR).

Bagi Shaiful Abas pembuatan perlengkapan ini berasal dari keluhkesah golongan bercocok tanam Ngudi Mampu mengenai serbuan wereng monyet akhir jauh di area Kelurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul,

Yogyakarta.

” Kawan kerja kita Golongan Bercocok tanam Ngudi Mampu di Gunungkidul ialah salah satu produsen barang pertanian semacam jagung, antah, kacang, serta ketela pohon sekalian pula penghasil ketela pohon terbanyak yang didistribusikan ke sebagian wilayah semacam Kabupaten Cilacap yang

setelah itu diolah jadi keripik, gaplek, serta produk olahan ketela pohon yang lain,” tutur Shaiful.

Tetapi, ucapnya, hasil pertanian ini kerap direcoki oleh serbuan wereng monyet akhir jauh. Akhirnya terjalin penyusutan hasil panen serta orang tani hadapi kehilangan.” Oleh sebab itu butuh inovasi buat menanggulangi kasus wereng ini,” tuturnya.

Salah satu badan Golongan Bercocok tanam Ngudi Mampu, Suratman mengantarkan kalau nyaris selama tahun, bagus dari era tabur kacang, jagung, serta ketela pohon tidak bebas dari serbuan wereng monyet akhir jauh.

” Serbuan wereng monyet akhir jauh ini menyeluruh ke seluruh cerang badan golongan bercocok tanam alhasil menimbulkan kehilangan yang lumayan besar tiap tahunnya,” ucapnya.

Bagi ia dikala ini usaha yang dicoba orang tani terhitung kurang efisien sebab wajib melindungi cerang dari serbuan wereng monyet ekor

jauh mulai dari pagi sampai petang. Perihal ini sebab wereng monyet tidak lagi khawatir kepada pemasangan jaring, banyak orang kebun, dan

suara bising yang diperoleh dari pemakaian bedil pekatu spiritus serta mercon.

Badan regu yang lain Adriyan Ramdhany berkata sistem pengusir wereng monyet akhir jauh yang terbuat ini mempunyai penangkalan dobel yang terdiri dari jerat serta pagar listrik pintar berplatform Internet of Things( IoT) yang efisien dengan eksploitasi panel surya selaku pengisi dayanya.

Konsep sub sistem jerat pintar mempunyai format jauh 85 centimeter, luas 55 centimeter, serta besar 55 centimeter. Berat keseluruhan perlengkapan jerat pintar bersama susunan elektronik tidak lebih dari 15 kilogram alhasil amat portabel.

” Energi operasional perlengkapan ini pula ditaksir kecil dekat 5 watt dengan tekanan 5- 12 Volt DC,” paparnya.

Sebaliknya format pilar panel surya mempunyai besar 1, 5 meter serta luas 1 meter dengan kawat hamparan mempunyai besar 1 meter dengan garis tengah 4 centimeter. Pagar pintar ini berintegrasi IoT alhasil orang tani bisa memantau tekanan, arus, serta keamanan perlengkapan.

Metode kegiatan sistem jerat serta pagar listrik pintar dipaparkan oleh Maulana Idris Kamal, jerat pintar diberi korban serta dipasangkan pada sebagian titik yang rawan timbul serbuan monyet. Dikala monyet sukses terjebak, pemeriksaan PIR hendak mengetahui serta membagikan tanda buat mengaktifkan motor servo.

” Motor servo hendak menarik dongkel alhasil cat semprot hendak memancarkan perona ke badan monyet,” nyata Maulana.

Sehabis itu sirene hendak bersuara menyiratkan orang tani buat melepas balik monyet yang telah diberi perona. Monyet hendak balik ke koloninya, tetapi koloni monyet hendak khawatir serta berangkat berantakan sebab menyangka terdapat pemangsa yang tiba.

Sebaliknya pagar listrik pintar ditenagai oleh panel surya yang menciptakan tenaga listrik terbarukan dengan alat penyimpanan

memakai aki. Pagar listrik pintar ini dikonfigurasikan memakai tekanan Direct Current ataupun arus searah( DC) yang dialirkan pada kawat hamparan mengitari cerang kawan kerja.

Penentuan tekanan Direct Current ini sebab relatif nyaman serta monyet tidak mati, hendak namun lumayan kaget alhasil monyet menghindari cerang ataupun dapat diucap berikan dampak kapok. Pagar listrik pintar pula dilengkapi dengan security system berbentuk pemeriksaan PIR serta keluarannya berbentuk suara sirene high decible selaku peringatan terbentuknya perbuatan perampokan.

Buatan ini sukses mencapai pendanaan dari Direktorat Belmawa Kemendikbud- Ristek dalam Program Daya cipta Mahasiswa( PKM) bidang

DI Beberapa area kawasan

PKM- PI tahun 2024.

Para mahasiswa yang meningkatkan perlengkapan ini tercampur dalam regu KethekilandTeam yang beranggotakan Shaiful Abas( S1- Pendidika Metode Mekatronika), Adriyan Ramdhany( S1- Pendidikan Metode Mekatronika), Maulana Idris Kamal( D4- Teknik Elektro), Andrian Dwi Susanto( S1 Pembelajaran Metode Mesin) serta Alfina Risma Ramdhani( S1- Pendidikan Hayati).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *