KOMISIONER Komnas Proteksi

KOMISIONER Komnas Proteksi Anak( PA) Agustinus Sirait, yang pula adik kandungan almarhum Arist Merdeka Sirait, merasa prihatin dengan kehidupan kanak- kanak yang bermukim di dekat Tempat Pemrosesan Kotor Terstruktur( TPST) di Kecamatan Bantar Gebang, Kabupaten, Bekasi, Jawa Barat.

Mereka bukan saja hidup di area yang kotor,

tetapi pula semacam terpisah dari bumi luar. Memanglah, sebab telah terbiasa hidup di area semacam itu, bahaya area yang kotor jadi tidak berarti.

Dalam bagan menyongsong hari balik tahun Kebebasan Indonesia yang ke- 79, Komnas PA bersama Komunitas Sahabat Terkini, bertugas serupa dengan arsitek konten area Jerhemy Owen melangsungkan kunjungan ke pemukiman Bantar Gebang.

Di situ, komunitas Sahabat Terkini serta Owen melaksanakan bermacam kegiatan

bersama kanak- kanak. Tujuannya menghibur serta mengajak main serta berbahagia bersama.

Sekurang- kurangnya terdapat 32 anak dari area TPST Bantar Gebang yang turut berasosiasi dalam aktivitas itu. Sebaliknya jumlah partisipan komunitas Sahabat Terkini yang muncul pula 32 orang.

” Komnas Proteksi Anak, fokus pada permasalahan kanak- kanak. Paling utama mereka yang jadi korban kekerasan, malah oleh area terdekatnya. Nah kunjungan ke Bantar Gebang, buat memandang dari dekat serta mengenali gimana situasi mereka. Yang tentu mereka terletak di area gundukan kotor,” kata Agustinus Sirait.

Semacam tujuan dini komunitas Sahabat Terkini spesial aspek Charity melaksanakan aktivitas charity dengan mengajak main, adu serta membagikan alang hadiah.

Game awal malah istimewa. Kanak- kanak dimohon menorehkan julukan serta angan- angan mereka. Sehabis itu, kanak- kanak dimohon maju satu persatu

buat mengatakan angan- angan mereka.

Di luar asumsi, mereka yang bermukim dekat dengan gundukan kotor senantiasa mempunyai angan- angan besar semacam kanak- kanak lain yang hidup di area yang wajar.

Mereka terdapat yang mengatakan bercita- cita jadi olahragawan pencak, angkasawan, dokter, apalagi kepala negara. Hendak namun mereka lebih banyak yang bercita- cita jadi guru. Tidak tertinggal mereka pula balik menanya pada Owen pertanyaan cita- citanya.

” Perkenalkan dahulu, julukan aku Owen. Konten Creator senang upload di sosmed permasalahan area,” tutur Owen memberitahukan diri.

” Angan- angan aku durasi kecil mau jadi astronot,” tutur laki- laki badan Greeneration Foundation Indonesia yang disambut gaduh kanak- kanak.

Untuk Owen, tidak hanya bernazar main bersama kanak- kanak penunggu Bantar Gebang pula terencana syuting buat membuat konten mengenai area.

” Aku tiba jam 4 pagi buat syuting gundukan kotor serta gimana cara pengolahannya. Tujuannya buat membagikan bimbingan berartinya uraian area,” tutur mahasiswa bidang Metode Area ini.

Lagi, bagi Annisa, dari komunitas Sahabat Terkini, pada dikala yang serupa, ada 2 aktivitas. Yang satu lagi menaiki gunung serta yang satu ke Bantar Gebang.

” Jadi komunitas Sahabat Terkini ini karakternya senang berkenan. Jadi komunikasi sesama badan cuma melalui Instagram. Ada pula aktivitas hari ini berjalan mudah. Kanak- kanak bersemangat serta terhibur,” tutur Annisa.

KOMISIONER Komnas Proteksi

Sehabis main bersama, adu meniup gelembung, berlari dengan gelembung dihimpit dengan cara berduaan, pula balap keranjang, kanak- kanak pula dicoba dengan wawasan biasa, misalnya, siapa Delegasi Kepala negara Indonesia yang awal.

Banyak anak yang mengangkat tangan tangan berebut buat menanggapi. Apalagi dikala ditanya, dengan persoalan yang lumayan susah terdapat yang menanggapi.

Game ditutup dengan bagi- bagi hadiah untuk mereka yang sudah memenangkan adu. Tetapi terdapat kejutan yang melegakan. Sebab pada hari itu, Agustinus Sirait kesekian tahun, hingga semua kanak- kanak yang muncul menemukan hadiah duit jajanan. Seluruh partisipan menemukan bagian.

Kalimantan kini menjadi ibu kota => Suara4d

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *